Daftar Pustaka dan Catatan Kaki

A. Daftar Pustaka

(Ruslijanto,2000:69) Daftar Pustaka adalah daftar segala sumber bahan karangan yang telah digunakan dalam karangan ilmiah.

A.1. Unsur-unsur Daftar Pustaka

(Ruslijanto,2000:71) Daftar Pustaka yang lengkap mengandung tiga unsur utama yaitu: penulis, judul, fakta-fakta penerbitan.

1. Penulis

Penulis mencakup penulis pendamping, editor, badan/lembaga resmi.

Nama penulis terdiri atas 3 bagian, yaitu:
- nama sendiri (given name).
- nama tengah (middle name).
- nama keluarga (surname).

Cara penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu.
Contoh: Lester W. Burket
                 Penulisannya dalam Daftar Pustaka : Burket L.W.

Nama Penulis dituliskan tanpa gelar kesarjanaan ataupun gelar administratif. Untuk nama penulis Indonesia agak sulit, tetapi biasanya dimulai dengan nama akhir.
Contoh: Teuku Jacob ditulis Jacob T.
                 Anwar Siregar ditulis Siregar A.
                 Kamaruddin Panggabean ditulis Panggabean K. 

Penulis wanita yang telah menikah:
Wanita Indonesia biasanya memakai nama suaminya di belakang namanya.
Contoh: Toeti Herati Noerhadi ditulis Noerhadi TH.
                 Sri Subekti Winanto ditulis Winanto S.S.

2. Judul

Judul mencakup judul beserta anak judul jika ada.

3. Fakta-fakta Penerbitan

Fakta-fakta penerbitan mencakup: tempat (kota) di mana buku tersebut diterbitkan, nama penerbit, tahun penerbitan.
Tempat penerbitan (kota) Ditulis hanya satu kota tempat buku tersebut diterbitkan.
Nama Penerbit dituliskan tepat menurut gaya yang dipakai penerbit.
Contoh: WB. Saunders Co.
                  JB. Lippincott Co.

A.2. Penyusunan dan cara penulisan daftar pustaka

Penyusunan dan cara penulisan daftar pustaka bergantung pada cara penunjukkannya di dalam naskah.

Ada tiga cara penulisan:

1. Cara nama dan tahun (Name and Year System)

Dikenal 2 sistem yaitu sistem Vancouver dan sistem Harvard. Daftar kepustakaan disusun secara abjad berdasarkan nama kahir penulis. Penunjukannya dalam naskah dengan mencantumkan tahun penerbitan di antara tanda kurung mengikuti nama penulis, atau dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan di antara tanda kurung pada akhir kalimat.
Contoh: Pauling (1979) melaporkan manfaat vit. C dosis tinggi
                 atau
                 Vitamin C dosis tinggi dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor (Pauling,1979)
Apabila ada 2 penulis, keduanya harus dicantumkan dalam naskah.
Contoh: Wood (1986), melaporkan ............, seharusnya Wood dan
                 Goaz (1986) melaporkan ............(2 penulis)
Apabila ada 3 penulis atau lebih, maka dalam naskah dapat ditulis penulis pertama dkk (dan kawan-kawan)
Contoh: Menurut Sonis, Fazio dan Fang (1991) .............. (3 penulis)
                 Dapat ditulis menurut Sonis dkk, 1995 ...............
Pada cara ini tidak diberikan nomor pada daftar kepustakaan.

2. Cara (Sistem) Kombinasi Abjad dan Nomor

(Alphabet-number system, number system with references alphabetized) Pada cara ini kutipan kepustakaan dalam naskah diberi nomor sesuai dengan nomor pada daftar kepustakaan yang disusun secara abjad.

3. Sistem Nomor (Citation Number System)

Disini setiap kutipan dalam naskah diberi nomor secara berurutan dan susunan daftar kepustakaan juga mengikuti urutan seperti tercantum dalam naskah dan tidak secara abjad. Nama semua penulis di tulis untuk jumlah penulis sampai dengan 6; bila jumlahnya lebih dari 6 maka hanya 3 penulis pertama yang ditulis diikuti dengan kata dkk atau et.al.

A.3. Cara penulisan kepustakaan dalam daftar pustaka yang berasal dari berbagai sumber informasi

Informasi dapat diambil dari berbagai sumber yang secara garis besar dapat dibagi dalam tiga kelompok dan beberapa sub-kelompok sebagai berikut:

1. Kelompok Buku Ajar (Textbook/Monografi)

1.1. Penulis perseorangan

a) Nama Penulis (disusun balik)
b) Tahun Terbit
c) Judul buku (dicetak miring atau garis bawahi)
d) Edisi dan volume
e) Nama Penerbit
f) Tempat Terbit (cukup satu, kota tempat buku diterbitkan)
g) Halaman yang dibaca

Contoh:
Stones, H.H. 1962. Oral and Dental Diseases. Ed. ke-4. Livingstone. Edinburgh. Hlm. 47-52.
Burket, L.W. 1971. Oral Medicine. Diagnosis and Treatment. Ed. ke-6. JB. Lippincott. Philadelphia. Hlm. 55-59 dan 201.

1.2. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan satu/beberapa editor

a) Nama Penulis
b) Tahun Terbit
c) Judul karangan/bab diikuti kata "dalam" atau "in"
d) Judul buku (dicetak miring atau garis bawahi)
e) Nama Editor
f) Edisi
g) Nama Penerbit
h) Tempat terbit
i) Halaman yang dibaca

Contoh:
Burket, L.W. 1977. White Lesions. Dalam. Burket's Oral Medicine. Diagnosis and Treatment. Malcolm A Lynch (editor). Ed. ke-7. JB. Lippincott. Philadelphia. Hlm. 49-55.

Buku yang diikarang oleh lembaga

1.3. Buku yang dikarang oleh lembaga

a) Nama Lembaga
b) Tahun terbit
c) Judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi)
d) Edisi dan volume
e) Nama penerbit
f) Tempat terbit (cukup satu)
g) Halaman yang dibaca

Contoh:
US General Accounting Office. 1989. AIDS forecasting: undercount of cases and lack of key data weaken existing estimates. US General Accounting Office. Washington DC.
WHO (World Health Organization). 1973. Expert commite on rabies 6th report. WHO Technical Report Series No. 523. WHO. Geneva.

1.4. Buku Terjemahan

a) Nama penulis
b) Tahun terbit
c) Judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi)
d) Penerjemah
e) Nama penerbit
f) Tempat terbit
g) Halaman yang dibaca

Contoh:
Van Nieuw Amerongen. 1988. Ludah dan Kelenjar Ludah, Arti bagi kesehatan gigi. Penerjemah: Abyono R dan Suryo S. Gadjah-Mada University Press. Jogyakarta. Hal. 184.
Guyton, A.C. 1976. Buku Teks Fisiologi kedokteran. Penerjemah: Adji D. dan P. Lukmanto. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Hal. 101-120.

2. Kelompok Majalah (Jurnal)

2.1. Artikel yang ditulis penulis:

a) Nama Penulis
b) Tahun penerbitan
c) Judul artikel
d) Nama majalah, bila disingkat pakailah singkatan resmi. Nama majalah dicetak miring atau digarisbawahi.
e) Volume majalah diikuti tanda ":"
f) Halaman yang dibaca

Contoh:
Maxymiw, W.G. dan Wood, R.E. 1989. The Role of dentistry in patients undergoing bone marrow transplanation. British Dental Journal. 7:229-234.
Fardal, S. dan Turnbull, R.S. 1986. Review of the literature on use of chlorhexidine in dentistry. J Am Dent Assoc 112:863-869.

2.2. Artikel yang ditulis badan/lembaga

Cara menulisnya sama seperti diatas hanya nama penulis diganti dengan nama lembaga.

Contoh: WHO (World Health Organization) 1978. Definition of leukoplakia and related lesions: an aid to studies on precancer. Oral Surg Oral Med Oral Pathol 46:517-539.

2.3. Kelompok makalah yang telah dipresentasikan dalam seminar/simposia/kongres, tetapi tidak dipublikasikan

a) Nama penulis
b) Tahun penyajian
c) Nama forum
d) Nama forum penyajian (dicetak miring atau digarisbawahi)
e) kota
f) Bulan dan tanggal penyajian

Contoh:
Smith, J. 1975. New Agents for Cancer Chemotherapy. 3rd. Annual Meeting of the American Cancer Society. New York. June 3-4.
Jones, H.H. 1993. Recurrent Oral Ulceration. Seminar Sehari Hubungan Desain Geligi Tiruan Lepasan dengan Kondisi Mulut dan Lesi Ulseratif akibat Kelainan Sistematik. Jakarta. Mei 11.

B. Catatan Kaki

(Widjono, 2007:76) Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193). Catatan kaki dapat berupa rujukan bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula berupa keterangan tambahan.

B.1. Penempatan Catatan Kaki

1) Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2) Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan populer.
3) Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan pembagian bab, atau esai dalam buku kumpulan esai.

Penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, penempatan catatan kaki pada kaki halaman pertama. Penempatan ini dilakukan seterusnya dengan cara yang sama sampai dengan halaman terakhir. Jika menggunakan cara penempatan pada kaki bab, cara yang sama harus dilakukan sampaii dengan akhir seluruh bab.

B.2. Penulisan Catatan Kaki

1) Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah yang sama.
2) Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3) Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
4) Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
5) Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6) Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun.
7) Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10.

Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut ini:
1) Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma.
2) Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan gelar tersebut.
3) Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma.
4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma.
5) Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor halaman diakhiri titik (.).

Contoh penulisan:
1William N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan Publik, terj. Mujahir Darwin, (Yogyakarta: Hanindita, 2001), 20-32.
2Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Imam, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 1-40.
3Dr. Albert Wijaya, "Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota," dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 121-124.
4Drs. Cosmas Batubara, "Kebijaksanaan Pembangunan Nasional: Sebuah Sumbang Saran," dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni,1992), 91-103.

B.3. Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar

B.3.1. Satu Pengarang

Cara Penulisan:
1) Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengaranag pada buku.
2) Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
3) Judul buku dicetak miring.
4) Setelah judul buku diikuti informasi buku, subjudul, jilid, edisi; tidak diikuti koma atau titik.
5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun.
6) Stetlah kurung tutup, diberi koma.
7) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1Prof. Dr. Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), 63-70.
2M. Ramelan, Paragraf, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 41-64.
3Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1984), 1-20.

B.3.2. Dua Pengarang

1) Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang di buku, dan diikuti koma.
2) Judul buku dicetak miring.
3) Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau titik.
4) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun, setelah kurung tutup, diberi koma.
5) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h) dapat juga tanpa kata halaman, nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Presindo, 1996), 121-140.
2Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Business, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
3Farid Elashmawi and Philip R. Harris, Multicultural Management, terj. John Tondowidjojo, (Jakarta: Gramedia, 1999), 10-11.

B.3.3. Tiga Pengarang

Cara Penulisan:
1) Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya.
2) Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan kawan).
3) Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
4) Judul buku dicetak miring.
5) Antara judul buku dan informasi buku (subjudul, jilid, edisi, dan lain-lain) tidak disisipi koma atau titik.
6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman).
7) Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1Gibson, Ivancevich, and Donelly, Organisasi Edisi ke-8, terj. Ir. Nunuk Adiarni MM, (Jakarta: Bina Aksara, 1997), 345-355.
2Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Tufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1982), 120.
3Sabarti Akhidah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridan, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1999), 41-77.
4Antonius Atosokhi S.Th.MM, Antonia Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs. Yohanes Babasari, Character Building II Relasi Dengan Sesama, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), 27-51.
5Sears, David O., Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid 1 ed. 5tha.d. Michael Adrianto dan Savitri Soekrisno, S.H. (Jakarta: Erlangga, 1988), 21-50.

B.3.4. Lebih dari tiga pengarang

Cara penulisan:
1) Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk (dan kawan kawan) atau et.al. (et alli), boleh memilih singkatan et.al. atau singkatan bahasa indonesia dkk, tetapi harus konsisten, tidak berganti-ganti. Rujukan berbahasa asing, misalnya Inggris, gunakanlah et.al. Jika rujukan bersumber bahasa Indonesia gunakanlah dkk.
2) Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma.
3) Nama pengarang diikuti tanda koma.
4) Judul buku dicetak miring diikuti koma.
5) Judul buku dan subjudul, jilid, atau edisi tidak dipisahkan koma atau titik.
6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman).
7) Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1Arthur J. Keown et.al., Dasar-Dasar Manajemen Keunangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
2Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci Shimoff, Chicken Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.

B.3.5. Instutisi sebagai Penulis

Contoh:
1Biro Pusat Statistik, Proyeksi Angkatan Kerja Indonesia Sampai Tahun 2000 (Jakarta: BPS,1982), 1.
2Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2004), 1-3.

B.3.6. Terjemahan

1James C. Vann Horne, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, a.b. Junius Titrok MBA (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 100.
2Arthur J. Koewn et.al., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Silistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
3Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hawthrone, Marci Shimoff, Chicken Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.

B.3.7. Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar

a. Susunan artikel dalam jurnal
1) Nomor urut pengarang dengan huruf kecil menggantung, rapat dengan garis margin kiri diikuti nama pengarang, koma.
2) Judul artikel diapit tanda petik diikuti koma.
3) Nama jurnal dicetak miring diikuti koma.
4) Nomor voluume diikuti titik dua (:) diikuti nomor halaman, diikuti koma.
5) Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti koma, diikuti nomor halaman dan ditutup dengan titik.

Contoh:
1Bagus Sumargo, "Validalitas dan Reabilitas Pengukuran Kemiskinan", Jurnal Ilmiah Mat Stat, 2:2, (Jakarta, Juli 2002), 137 et.seq.
2Syamsul Arifin, "Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama", Jurnal Character Building, 1:1, (Jakarta, Juli 2004), 21-33.
3Nur Hidayat, "Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Komersial", Jurnal Perpajakan Indonesia, 1:10 (Jakarta, Mei 2002), 32-39.

b. Majalah
Urutan unsur yang dituliskan: nomor urut catatan kaki, nama pengarang, judul artikel (diapit tanda petik), nama majalah (dicetak miring), nomor dan tanggal penerbitan, dan halaman.

Contoh:
1Dedi Humaedi, "Kiat Perusahaan untuk Hidup Terus", Swa Sembada, 16/XX/5-18 Agustus 2004, h. 107-109.

c. Surat Kabar
Urutan unsur yang dituliskan: nama pengarang (kalau tidak ada nama tuliskan halaman pembahasan, misalnya: opini, tajuk, tifa), judul artikel (diapit tanda petik), nama surat kabar (di cetak miring), dan tanggal dan tempat penerbitan.

Contoh:
1Usep Setiawan, "Pemerintah Baru dan Konflik Agraria", Kompas 24 September 2004, 4-5.
2Putut Ea, "Rumah Hujan", Media Indonesia 20 Juni 2004, 13.


Sumber:
Haryanto, A.G., H. Ruslijanto, D. Mulyono. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Penebit Buku Kedokteran, Jakarta.
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta:Grasindo. Selengkapnya ...